Ketika Kedilemaan Dalam memahami suatu Profesi

Ketika TK atau SD sering kali kita di berikan pertanyaan "cita-citanya apa dek???" langsung saja ada yang menjawab POLISI, TNI, DOKTER atau pun GURU , pertanyaan tersebut dengan sangat mudah untuk kita jawab,,, tetapi jika sekarang pertanyaan yang sama dilontarkan kembali apakah segampang itu kita menjawab????
bisa saja TIDAK atau bisa saja YA.
Golongan tidak merasa bingung dengan profesi yang harus di geluti, sedangkan persaingan global yang terjadi saat ini sangat-sangat fantastikkk,, weeeewww >_<
Golongan YA pasti akan langsung menjawab, walaupu jawaban masa kecil dan ketika dewasa berbeda, karena golongan YA telah memiliki mimpi yang telah di targetkan harus diwujudkan,,, walau harus bersaing dengan pemimpi-pemimpi lainnya,,,
yahhhh mulai sekarang bermimpilahh dan wujudkanlahhh,, profesi apa yang teman-teman inginkan dan menurut teman-teman menginginkan dan membutuhkan teman-teman ada di profesi ituu,,,
kalau saya di tanya sekarang sayang ingin menjadi seorang POLWAN sekaligus Merangkap menjadi seorang PEKERJA SOSIAL PROFESIONAL, jadi bukan POLISI yang garang kannn??? kira-kira bisa gak yahh????? PASTI BISAAAAA >_<

Otak manusia terdiri lebih dari 100 miliar syaraf yang masing-masing terkait dengan 10 ribu syaraf lain. Bayangkan, dengan kerumitan otak seperti itu, maka Anda wajib menyayangi otak Anda cukup dengan menghindari kebiasaan-kebiasaan buruk yang sering disepelekan.
Otak adalah organ tubuh vital yang merupakan pusat pengendali sistem syaraf pusat. Otak mengatur dan mengkordinir sebagian besar gerakan, perilaku dan fungsi tubuh homeostasis seperti detak jantung, tekanan darah, keseimbangan cairan tubuh dan suhu tubuh.
Otak juga bertanggung jawab atas fungsi seperti pengenalan, emosi. ingatan, pembelajaran motorik dan segala bentuk pembelajaran lainnya. Sungguh suatu tugas yang sangat rumit dan banyak. Maka, hindarilah 10 kebiasaan buruk di bawah jika Anda masih ingin otak Anda bekerja dengan baik.

1.Tidak sarapan pagi
Mereka yang terbiasa tidak mengkonsumsi sarapan pagi memiliki kadar gula darah yang rendah. Akibatnya suplai nutrisi ke otak menjadi kurang. Otak juga butuh “makan” agar dapat bekerja optimal.

2.Makan terlalu banyak
Terlalu banyak makan, apalagi yang berkadar lemak tinggi, dapat berakibat mengerasnya pembuluh darah otak karena penimbunan lemak pada dinding dalam pembuluh darah. Akibatnya kemampuan kerja otak akan menurun.

3.Merokok
Zat-zat kimia beracun dalam rokok yang terhisap, misalnya karbon monoksida, akan menghalangi kemampuan darah mengangkut oksigen ke seluruh tubuh termasuk otak, mengakibatkan penyusutan otak secara cepat. Nikotin juga dapat menurunkan kadar kolesterol baik (HDL) dan meningkatkan kadar kolesterol buruk (LDL) dalam darah. Akibatnya, transportasi lemak terganggu hingga menyumbat pembuluh darah dan menghalangi transportasi oksigen dan nutrisi ke otak. Merokok juga dapat mengakibatkan penyakit alzheimer.

4.Mengkonsumsi gula terlalu banyak
Konsumsi gula yang terlalu banyak juga dapat menyebabkan terganggunya penyerapan protein dan nutrisi. Akibatnya, terjadi ketidakseimbangan gizi yang akan mengganggu perkembangan otak.

5.Tidak memakai masker polusi udara
Otak adalah konsumen oksigen terbesar dalam tubuh manusia. Menghirup udara yang berpolusi menurunkan suplai oksigen ke otak sehingga dapat menurunkan efisiensi atau daya kerja otak.

6.Kurang tidur
Otak memerlukan tidur sebagai saat beristirahat dan memulihkan kemampuannya. Kekurangan tidur dalam jangka waktu lama akan mempercepat kerusakan sel-sel otak.

7.Menutup kepala saat tidur
Kebiasaan tidur dengan menutup kepala dapat meningkatkan konsentrasi zat karbondioksida sehingga menurunkan proses menghirup oksigen yang dapat menimbulkan efek kerusakan pada otak.

8.Kurang menstimulasi pikiran
Berpikir adalah cara yang paling tepat untuk melatih otak kita. Kurangnya stimulasi pada otak dapat menurunkan kemampuan kerja sel-sel syaraf otak sehingga menyebabkan mengkerutnya otak.

9.Jarang berkomunikasi
Komunikasi diperlukan sebagai salah satu sarana memacu kemampuan kerja otak. Berkomunikasi secara intelektual dapat memicu optimalnya fungsi kerja otak. Jarang berkomunikasi akan menyebabkan kemampuan intelektual otak menjadi kurang terlatih.

10.Berpikir keras saat sakit
Bekerja terlalu keras atau memaksakan untuk menggunakan pikiran saat kondisi sakit dapat menyebabkan kelelahan berlebihan pada otak dan mengurangi efektifitas kerjanya sehingga dapat merusak otak.

kesimpulannya jaga otak kita supaya tetap sehaat .   ” Otak butuh istirahat , beristirahatlah sejenak dan pejamkan matamu kawan, dan tahukah kawan?? stu masalah akan mengakibatkan putusnya 100.000 sel syraf kita, dan apabila berlanjut maslah yang terjadi, mak jumlah syraf yang ptus akan berlipat ganda, dan ptusnya sek syraf akan mengakibatkan salah satunya stroke di masa tua, eeiitsss tapi jangan kwatir, 12 jam waktu penyelesaian masalah, jika masalah selesai dalam kurun waktu kurang dari 1 jam, maka sel syraf tersebeut akan tersambung kembali,,, percaya gak percaya yah cobainn ajaa hehehehehehe :) ”
sampai jumpa bye

Hmmm... malam ini pengen nulis banget tapi bingung apa yang akan di bagikan ke temen-temen Blogger, oh ia ada nihhh sedikit apa yah di bilang info ibi bukan berita di bilang ilmu yahhhh,, mungkin hehehehe >,>
ada beberapa minggu yang lalu aku ada di kelas mata kuliah Pekerja Sosial Dengan Kelompok atau kerennya tuh social work with group.. setelah beberapa menit berlalu dosen kami yang kece ini,, heheh### cieee.. Nanya apa beda manusia sama hewan?? dan siapa yang percaya sama teori darwin?? hmmm agak sulit jugaa kalo teori darwin di pikirkan yaahhh??? hmm singkat cerita setelah panjang lebar menjelaskan apa beda manusia sama hewan dan benar tidaknya teori Darwin sampailahhh pada topik yang memang menurutkuu sangat woowwwww..... ahh gak segitu jugaa.

ini dia penjelasan dosenkuu..
manusia memiliki berratus-ratus milliar  syaraf yang ada di otak, syraf yang sangat halus dan sensitif yang sangat mudah teputus dan apabila putusnya syraf ni permanen maka akan terjadi penggumplan di otak dan menyebabkan stroke di hari tua nanti,